Rabu, 05 November 2014

Resep Membuat Cendol Rumput Laut Jenis Glacilaria Sp.

Rumput laut secara tradisional telah lama dimanfaatkan masyarakat sebagai sayuran, makanan olahan dan obat. Beberapa jenis rumput laut yang telah diketahui hasiatnya sebagai obat antara lain jenis rumput laut coklat dipakai sebagai obat gondok dan obat cacing. Kandungan serat kasarnya yang tinggi bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker usus. Selain kaya akan mineral seperti kalsium, yodium, Magnesium, rumput laut juga mempunyai sifat-sifat yang bisa menurunkan kadar kolesterol dan gula darah sehingga dapat mencegah penyakit jantung, hiperyensi dan diabetus melitus. (Theresia Dwi Suryaningrum, kumpulan hasil-hasil perikanan, 2011)

Sebagai komoditas perikanan, rumput laut terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Komoditas unggulan rumput laut ini telah banyak dibudidayakan di perairan Indonesia. Kelompok rumput laut merah yang telah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis penting diantaranya jenis Euchema penghasil fikokoloid karaginan dan jenis Gracilaria sp. penghasil fikokolod agar-agar. Pengembangan industri rumput laut maupun produk olahannya memiliki prospek yang cukup baik mengingat potensi sumber bahan bakunya yang cukup melimpah.

Dengan total produksi yang sangat besar, Indonesia memiliki peluang besar memasok kebutuhan bahan baku rumput laut. Akan tetapi, selama ini rumput laut masih diperdagangkan dalam bentuk bahan mentah yaitu rumput laut kering. Selanjutnya, produk olahan rumput laut yang berup[a agar diimpor kembali ke indonesia, karena indonesia merupakan salah satu pasar potensial yang memliki konsumsi agarnya cukup besar. Oleh karena itu, pemerintah indonesia mengupayakan untuk mengembangkan industri pegolahan rumput lau Gracillaria sp. Yang diharapkan dapat mensuplai kebutuhan agar-agar di dalam negeri (kusumastanto,2008)
Klasifikasi rumput laut Gracillaria sp. Adalah sebagai berikut (Anggadiredja,2009):

Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodopiceae
Bangsa : Gigartinales
Suku : Gracilariaceae
Marga : Gracilaria
Jenis : Gracilaria sp.

Secara morfologi rumput laut Gracillaria sp. tidak memiliki perbedaan antara akar, batang dan daun. Tanaman ini berbentuk batang yang disebut dengan Thallus dengan berbagai bentuk percabanganya. Secara alami Gracillaria sp. Hidup dengan melekatkan (sifat identik) thallusnya pada substrat yang berbentuk pasir, lumpur, karang,kulit kerang, karang mati, batu maupun kayu pada kedalaman sekitar 10 sampai 15 meter di bawah permukaan air yang salinitasnya pada konsentrasi 12-30 ppt.

Rumput laut dapat dijadikan sumber gizi, karena pada umumnya mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium.

Selama ini sekitar 85% rumput laut Indonesia digunakan untuk kepentingan ekspor dalam bentuk mentah yaitu rumput laut kering. Jumlah rumput laut yang diserap oleh paar domestik untuk diolah menjadi barang-barang olahan hanya 25%. Padahal jika dijual dalam bentuk mentah baik kondisi basah maupun kering maka akan mempunyai nilai jual yang relatif lebih rendah jika dibandingkan rumput laut yang telah diolah, oleh karena itu perlu penanganan dan pemanfaatan rumput laut tersebut menjadi produk makanan yang digemari masyarakat dengan proses pembuatanya yang mudah.

Cendol rumput laut merupakan salah satu diversifikasi pengolahan rumput laut. Produk ini dapat dijadikan kuliner jajanan yang enak dan biasanya disajikan dalam keadaan dingin. Proses pengolahanya mudah dan menggunakan peralatan yang sederhana. Sebagai bahan baku utama dalah rumput laut yang telah dibuat bubur melalui proses perebusan dan penghalusan menggunakan blender, sesudah itu ditambahkan bahan-bahan tambahan lainya seperti garam, susu bubuk, tepung sagu, tepung beras dan pasta pandan untuk selanjutnya dicetak.

Penanganan Bahan Baku
1. Pencucian dan Pembersihan
Pencucian dan Perendaman
Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang menempel seperti pasir, karang, lumpur dan rumput laut jenis lain dihilangkan.

Perendaman dan Pemucatan
2. Perendaman dan Pemucatan
Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak, sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Caranya rumput laut direndam dalam air bersih sebanyak 20 kali berat rumput laut selama 3 hari. Setelah itu pemucatan dilakukan dengan direndam dalam larutan kaporit 0,25 % atau larutan kapur tohor 5 % sambil diaduk, setelah 4 – 6 jam, rumput laut dicuci kembali berulang-ulang untuk menghilangkan bau kaporit/kapur. Rumput laut yang telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2 hari, sampai tahap ini rumput laut dapat disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.

3. Pelembutan
Untuk lebih memudahkan ekstrasi, dinding sel perlu dipecah dengan ditambah H2SO4 selama 15 menit. Banyaknya H2SO4 tergantung pada jenis rumput laut, yaitu Gracilaria 5 – 10 %. Gelidium 15 % dan Hypnea 25 %. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan. Pada tahap ini dapat dilakukan pengeringan dan disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.

4. Pengeringan
Pengeringan
Untuk mengurangi kadar air dan menambah daya awet dalam penyimpanan rumput laut maka dilakukan penjemuran sampai rumput laut kering. setelah kering baru rumput laut siap untuk digunakan untuk berbagai olahan.

Peralatan yang digunakan :
- Timbangan
- Blender
- Baskom
- Pengaduk kayu
- Cetakan cendol
- Kompor
-      Panci/wajan Perebusan

Bahan-bahan yang digunakan :

- Rumput Laut (Basah)  : 500 gr
- Tepung Beras          : 100 gr
- Tepung sagu  : 75 gr
- Susu bubuk  : 20 gr
- Garam          : 0,5 sdt
- Pasta pandan  : 2 sdt
- Air          : 1 liter
- Es Batu secukupnya

SAOS SANTAN :
- Gula merah : 0,5 Kg
- Gula Pasir : Secukupnya
- 2 ltr Santan (dari 1 butir kelapa)
- Garam secukupnya
- Vanili / daun pandan secukupnya

Prosedur Pembuatan Condol Rumput Laut :
  1. Rumput laut kering dicuci dan direndam dalam air selama 1 jam, tiriskan dan kemudian direbus dengan air sebanyak 1 liter selama 30 menit, sambil diaduk terus menerus.
  2. Kemudian diblender dalam keadaan panas hingga menjadi bubur rumput laut. Selama pemblenderan, tidak perlu ditambahkan air.
  3. Bubur rumput laut selanjutnya direbus kembali dengan api kecil hingga mendidih sambil terus diaduk, selanjutnya secara berurutan ditambahkan bahan-bahan tambahan seperti garam, susu bubuk, tepung sagu, tepung beras, dan terakhir ditambahkan pasta pandan sebagai pewarna. Selama proses penambahan bahan tambahan tersebut adonan cendol sambil diaduk-aduk agar bahan tambahan dapat tercampur merata (homogen) dan adonan tidak menjendal. 
  4. Cetak Adonan cendol dalam keadaan panas diatas air bercampur es batu dengan menggunakan cetakan cendol agar adonan cendol yang terbentuk menjadi kenyal.
Pencetakan Cendol

Cara Membuat Saos Santan :
  1. Siapkan kelapa yang sudah diparut dari 1 butir kelapa, lalu tambahkan 1 liter air kemudian diperas setelah diperoleh santan selanjutnya disaring dulu untuk direbus 
  2. Sisir gula merah sebanyak 0,5 kg,  dan ditambahkan ke santan selanjutnya direbus sampai mendidih, tambahkan gula pasir sebanyak secukupnya selama proses perebusan santan harus diaduk-aduk agar santan tidak pecah.
  3. Ambil beberapa sendok cendol ke dalam gelas, beri santan dan es batu aduk rata, cendol siap disajikan.
Cendol Siap Disajikan


1 komentar:

  1. Ass. Tulisannya sangat menarik dan bermanfaat. Terima kasih banyak karena mau berbagi.

    BalasHapus